Sunday, January 21, 2007

RUMAH 4 DOKTER SPESIALIS DI PANGURURAN

Photobucket - Video and Image Hosting

Inilah rumah 4 dokter spesialis di Jalan Dr FL Tobing Pangururan, Kabupaten Samosir dipotret 14-1-2007. Rumahnya 2 pintu koppel dengan masing-masing 2 kamar tidur. Selebihnya untuk ruang duduk, ruang makan dan dapur. Untunglah hanya dua di antara mereka yang bawa anaknya, yaitu dr Tatiana (2 anak) dan dr Revita (1 anak), sedang dr Theresia dan dr Ramzi belum punya anak. Mereka adalah dokter PTT (pegawai tidak tetap) masing-masing spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan, spesialis Kesehatan Jiwa, spesialis anak dan spesialis anestesi.

ASRAMA ANAK NIAS KORBAN TSUNAMI SIANTAR DAPAT BANTUAN DARI JERMAN 15.000 EURO (NIASKINDERHEIM IN SIANTAR BEKAM EINE UNTERSTUETZUNG VON 15.000 EURO)

Photobucket - Video and Image Hosting
Anak Nias Ber-tahun-baru di rumah Keluarga Dr Sarmedi Purba (Neujahresbesuch der niaskinder bei familie purba am 17.1.2007)


Dua puluh empat anak sekolah asal Nias korban gelombang tsuname pada 26 Desemebr 2004 yang ditampung oleh Yayasan BINA INSANI di Pematangsiantar menerima bantuan tambahan dari Jerman pada 11 Januari yang lalu. Demikian Dr. Sarmedi Purba SpOG, Ketua Yayasan BINA INSANI mengumumkan hari ini.

(24 schulkinder aus nias, die oepfer der tsunami beben vom 26. dezember 2004 waren und von der Stiftung BINA INSANI in pematangsiantar aufgenommen wurden, erhielt eine zusaetzliche hilfe aus deutschland am 11. januar 2007, BERICHTETETE Dr.med. Sarmedi Purba, Vorsitzender der Stiftung BINA INSANI)

Bantuan tersebut adalah hasil pengumpulan dana Desa Wurmberg, di negara bagian Badaen Wuerttemberg, Jerman untuk membantu anak-anak Nias yang sekolahnya terlantar di Pulau Nias sesudah gempa tsunami 2004 dan gempa 2005. Pengumpulan dana adalah atas inisiatif dari Herr Wolfgang Amann, seorang pengusaha, yang meninjau Nias pada awal tahun 2005 sebelum gempa kedua pada bulan Maret 2005. Herr Amann langsung bicara dengan orang tua anak-anak Nias itu dan melihat malapetaka yang terjadi pasca gempa tsunami yang memporakporandakan kehidupan di pedesaan Nias Selatan waktu itu, khususnya di desa Mandrehe. Dengan ditemani Ir Nitema Gulo, MSi Wolfgang Aman meninjau beberapa desa di Nias awal tahun 2005.

(das geld ist als hilfe durch spendenaktionen der gemeinde wurmberg, land baden wuerttemberg, deutschland, fuer die niaskinder, deren schulung nicht mehr gewaehrleistet durch tsunami im jahre 2005 und nachfolgende erdbeben im maerz 2005 waren. Herr Amann, ein unternehmer, hat mit den Eltern der Kinder in Nias gesprochen und erlebte die Katastrophe durch die tsunami beben, die das leben in den doerfern suednias zerstoert haben. Mit Ir Nitema Gulo, ein Nias, der in der Provinzhauptstadt medan als dozent arbeitete, hat er einige doerfer, unter anderem dorf mandrehe anfang 2005 besichtigt)

Sesudah pulang ke desanya di Wurmberg,Wolfgang Amann mengajak masyarakat dan kepala desa, pemuka-pemuka gereja untuk mengadakan kegiatan pengumpulan dana untuk anak Nias korban tsunami yang telah dijumpainya. Kegiatan bazar, konser musik, pengumpulan dari perkumpulan pemuda gereja diadakan untuk mengumpulkan dana tersebut dan sekarang uang tersebut dikirimkan ke Siantar untuk dipergunakan untuk membantu biaya anak-anak Nias yang sekolah di Siantar. Pada kegiatan konser musik bulan Desember 2006 Dr. Sarmedi Purba dan Ny Gertrud diundang ke Wurrmberg, di mana Ibu Gertrud Purba memberikan informasi tentang penampungan anak-anak Nias oleh Yayasan BINA INSANI di Sianar.

(Zuruck in Wurmberg organisierte Wolfgang Amann mit dem Burgermeister der Gemeinde Wurmberg, mit der christlichen Gemeinde und Jugend spendenaktionen fuer niaskinder, opfer der tsunami beben, die er mit eigenen augen gesehen hat. Bazar, Posaunen-Konzerte, Spendensammlungen von der Jugend wurden veranstaltet. Und jetzt ist das geld da und und nach siantar geschickt. Bei einer konzertveranstaltung im dezember 2006 wurden Dr. med. Sarmedi Purba und sine Frau Gertrud eingeladen und dabei hat Frau Purba ueber das Kinderheim von der Stiftung BINA INSANI, die die Opfer der tsunami in nias aufnahm, berichtet).

Menurut Dr Sarmedi, bantuan pertama diterima dari Lions Club (LC) Kota Gelnhausen, Negara Bagian Hessen, Jerman dibawah pimpinan Prof. Dr Wolfgang Koenig, Dosen Fakultas Ekonomi Univrsitas Frankfurt pada tahun 2005. Herr Koenig sudah 3 kali mengunjungi anak-anak Nias itu di Siantar, terakhir pada 20 Desember yang lalu. Dengan bantuan dari LC Gelnhausen ini biaya 24 anak sekolah asal Nias itu sudah dapat ditutupi selama dua tahun. Bantuan lainnya diterima juga dari Masyarakat Indonesia Jerman Kota Eschborn (pimpinan Rusdin Sumbajak) dan kota Kiel (pimpinan Dr Kreikemeier yang pernah bekerja di Lampung pada tahun 50-an). Dan banyak lagi sumbangan-sumbangan pribadi dari Jerman dan Indonesia, khususnya dari masyarakat Nias di Medan dan Siantar.

(nach Dr Sarmedi kam die erste hilfe im jahre 2005 von Lions Club Gelnhausen in Hessen (President Prof. Dr. Wolfgang Koening, ein dozent der wirtschaftswissenschaftlichen fakultaet der uni frankfurt). Herr Koenig hat das Kinderheim schon drei mal besucht, zuletzt am 20. dezember 2006. Mit der hilfe aus Gelnhausen sind die Lebenskosten der 24 Niaskinder fuer 2 Jahe gewaehrleistet. Ausserdem gibt es noch Spenden von der Deutsch Indonesischen Geselschaft (DIG) Eschborn (Vorsitzender Rusdin Sumbajak) und DIG Schleswig Holsten in Kiel (Vorstand Dr.med. Kreikemeier, der in 50-ziger jahren in lampung auf der insel sumatra arbeitete). Privatspenden aus deutschland und Indonesien hat man auch fuer die niaskinder bekommen, besonders von den niassern in siantar und medan).

Semua hubungan dengan penyumbang dari Jerman ini dihubungkan oleh teman-teman sekolah di Jerman, seperti Rusdin Sumbajak dari Eschborn (dekat Frankfurt) dan dr Tammat Sitepu dari Kiel. Orang-orang Jerman sangat antusias dari langsung datang meninjau ke Indonesia. Yang utama bagi mereka, bantuan sampai langsung kepada penerima dan dapat dilaporkan langsung kepada penyumbang, kata Sarmedi.

“Alle kontakte mit deutschland wurden durch meine Freunde waehrend der Studienzeit in Deutschland zustandegekommen, wie rusdin sumbajak aus eschborn und tammat sitepu aus kiel. Die deutschen waren sehr interessiert und kamen sofort zur besichtigung nach indonesien. Wichtig ist nur, dass die hilfe direkt zu den empfaengern gegeben werden und die ergebnisse der aktionen auch direkt den spendern gegeben, sagte Sarmedi)

Rusdin Sumbajak juga mengumpulkan obat-obatan yang disumbangkan untuk korban gempa Nias dan Aceh waktu itu. Sumbangan obat-obatan dari Masyarakat Indonesia Jerman itu kami teruskan kepada PMI Pusat, kata Sarmedi, yang juga Ketua PMI Cabang Siantar Simalungun itu.

(rusdin sumbajak hat auch medikamente fuer die tsunamiopfer in nias und aceh gesammelt. Diese hilfe von DIG Eschborn haben wir an die haupftverwaltung des indonesischen roten kreuzes in jakarta weitergegeben, sagte dr purba, der auch als vorsitzender des roten kreuzes indonesien in siantar simalungun taetig ist.

Anak sekolah dari Nias Selatan itu tiap tahun dikirim pulang ke Nias pada libur Natal/Tahun Baru supaya mereka tidak kehilangan kontak pribadi dengan keluarga mereka. Mereka terdiri dari 4 perempuan dan 20 laki-laki yang mengunjungi sekolah di SD Katolik 3 orang, SMP Katolik 17 orang dan SMU Kampus Nommensen 4 orang.

(die schulkinder aus suednias werden jedes jahr in weihnachtsferien nach hause geschickt, damit sie mit ihren angehoerigen in verbindung bleiben. Sie bestehen aus 4 maedchen und 20 jungen, 3 kinder in der grundschule, 17 kinder in der mittleren schule dan 4 kinder in der oberschule).