KESAN DAN PESAN DARI MUENCHEN DESEMBER 2005
Minggu 18.12.05 Hari ini Munich ditutupi salju putih dengan temperatur minus 4 derajat. Jumat yl, 16 Desember 2005
kami dismabut dengan lagu natal yang merdu di stasiun kereta api kota Munich. Memang penyambutan natal (adventszeit)
terasa sekali kemeriahannya di kota sepakbola Jerman ini. Di pusat perbelanjaan kota Munich, dekat balai kota dibangun
kios-kios yang menjual barang-barang untuk perayaan natal, seperti pernak pernik natal, bermacam kue natal dan yang paling menarik
adalah pasar palungan (krippenmarkt) di mana dijual miniatur bayi Yesus dengan Maria, Yosef dan pengunjung yang mengagumi
bayi ajaib itu.
Pernak-pernik natal
Krippe (miniatur kelahiran Yesus
Inkulturasi kelahiran Juru Selamat memang terasa sekali di Jerman, khususnya di Bavaria yang kental dengan kesadaran kedaerahannya di Jerman. Miniatur kelahiran Kristus misalnya dibuat di rumah tradisionil petani (bauernhaus) dengan jemuran di emperan rumah dan pakaian dengan tradisi Bavaria. Saya pikir mengapa kita tidak menggambarkan Maria dan Josef dengan bulang dan gotong misalnya. Kita harus memperkenalkan Jesus sebagai salah satu di antara kita, bukan? Dan memang Dia datang ke dunia ini untuk menyatu dengan kita karena itulah tujuan kedatanganNya ke dunia ini.
Kalau dingin orang Bavaria minum anggur panas (gluewein) untuk menghangatkan badan. Enak sekali.
Tadi malam kami menonton opera Haensel und Gretel dengan musik Engelbert Humperdinck yang sudah terkenal di seluruh dunia karena musik klasik yang indah. Kisah asli dari Grimm Bersaudara ini menceritakan dua kakak beradik Haensel dan Gretel yang tersesat di hutan di mana mereka disuruh ibunya mencari makanan dan kayu bakar sesudah mereka dimarahi karena kerja kedua anak itu bermain sepanjang hari, pada hal mereka adalah anak tukang pembuat sapu yang miskin. Haensel dan Gretel jatuh ke tangan nenek sihir yang bermaksud memotong si Haensel untuk makan malamnya. Akhirnya mereka menyelamatkan diri dengan pertolongan malaikat pelindung. Nenek sihir terbakar di rumahnya sendiri dan mereka kembali ke pangkuan ibu bapanya yang mencintai mereka.
Minggu 19 Desember 2005
Tadi malam kami menghadiri pertunjukan kuartet terompet dari St. Petersburg (Rusia) di Wurmberg )Wuerttemberg), 300 km dari kota Munich. Empat orang pemuda Rusia memukau 100 pengunjung dengan lagu-lagu natal dan klasik di gereja protestan Wurmberg. Pengunjung datang untuk memberikan sumbangan untuk 24 anak Nias korban tsunami yang ditampung di rumah anak di Jalan Baja Membara Pematangsiantar. Eur 800 terkumpul pada malam yang dingin bersalju itu. Ibu Gertrud Purba mengucapkan terima kasih kepada masyarakat kota Wurmberg atas bantuan dan perhatian yang diberikan kepda anak Nias sehingga mereka dapat melanjutkan sekolahnya di Pematangsiantar. Perbedaan budaya dan tradiri tidak mengurangi solidaritas antar bangsa untuk menolong sesama manusia, kata ibu Gertrud.
Walikota Wurmberg, Herr Helmut Sickmueller, menyampaikan apresiasi atas karya kelompok kerja "Wurmberg Hilft Niaskinder" yang diprakarsai Herr Wolfgang Amann, yang sudah berkunjung ke Nias beberapa saat sesudah bencana alam tsunami pada awal tahun 2005.
Bendahara kelompok kerja mengumumkan bahwa sampai saat itu bantuan untuk anak Nias telah terkumpul sebanyak Eur 6200. Herr Amann berharap untuk mengumpulkan dana Eur 12000 sampai pertengahan tahun depan sehingga biaya tahun kedua untuk Nias terjamin, sesudah bantuan dari Lions Club Gelnhausen habis terpakai untuk 1 tahun pertama (2005-2006). Walikota Wurmberg menyampaikan cinderamata berupa logo kota Wurmberg kepada Dr. Sarmedi Purba dan menyampaikan penghargaan kepada Yayasan Bina Insani yang melaksanakan program bantuan untuk anak Nias korban tsunami di kota Pematangsiantar.
Friday, December 23, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment