Untuk tahun kedua anak-anak korban tsunami dari Nias yang ditampung di Asrama Anak Korban Tsunami Nias di Jalan Baja Membara No. 2 masih terus mengalir dari Jerman. Demkian diterangkan oleh Ketua Yayasan Bina Insani, Dr. Sarmedi Purba, SpOG, kepada wartawan 13 Januari 2006 yl.
Sarmedi yang baru-baru ini baru pulang cuti di Jerman mengatakan bahwa pada 3 pertemuan dengan masyarkat Jerman, Bina Insani yang menampung anak-anak Nias tersebut sejak 11 Mei 2005 yl, berhasil membina hubungan baik dengan kelompok-kelompok penyumbang di sana sehingga biaya untuk tahun kedua tahun 2006/2007 sudah tersedia. Pada 3 pertemuan itu telah direncanakan pemberian sumbangan untuk tahun kedua sebesar Eur 12.000 dari Desa Wurmberg. Dari jumlah tersebut telah terkumpul Eur 8.200 dan akan dikirimkan ke
Pertemuan kedua telah dilakukan dengan Rusdin Sumbayak, Ketua Masyarakat Indonesia Jerman (Deutsch Indonesische Geselschaft-DIG) Eschborn dan Gereja Evangelis Eschborn pimpinan Pendeta Reinhold Ihrig, dan kedua badan ini telah menyumbangkan dana sebesar Eur 5.139,17 yang diserahkan di Kantor gereja Eschborn pada 3 Januari 2006 yl. oleh kedua organisasi tersebut kepada Dr. Sarmedi dan Ibu Gertrud Purba.
Pada pertemuan ketiga di Gelnhausen dekat
Menurut Dr. Sarmedi Bina Insani merasa terpanggil menampung anak Nias di Pematangsiantar, yaitu korban Tsunami pada Natal 2004. Karena itu dengan hubungan baik dengan kawan-kawan yang ada di Jerman diupayakan untuk menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkan di daerah ini. Bantuan ini memang termasuk proyek kecil kalau dibandingkan dengan bantuan yang diupayakan untuk korban tsunami di Aceh dan Nias. Namun ada kelompok kecil di Jerman yang ingin melihat langsung ke mana dan kepada siapa mereka telah menyumbangkan uangnya dan apakah betul-betul diterima korban. Karena itu mereka telah beberapa kali mengadakan kunjungan ke asrama anak-anak itu dan mengadakan dialog dengan anak-anak dari Nias tsb.
Pada kesempatan mampir dalam perjalanan wisata rombongan Dr. Kreikemeier dari Kiel misalnya, telah diberikan juga sumbangan Eur 500 untuk menambah sumbangan mereka sebagai Masyarakat Indonesia Jerman di Schleswig-Hostein yang telah dikirim sebelumnya sebesar Eur 1200.
Dari masyarakt Nias di Sumut dan khususnya di Pematangsiantar masuk juga bantuan untuk korban tsunami yang ditampung di kota Siantar, misalnya dari Pdt. Drs. T. Laia, STh tahun yl menyumbangakan uang tunai Rp 10 juta dan banyak sumbangan dari keluarga di Siantar, kata Sarmedi yang telah memimpin Yayasan Bina Insani sejak 1982.
Dalam kesempatan memberikan informasi kepada wartawan di RS Vita Insani, di mana dokter ini bekerja, Sarmedi menghimbau kepada masyarakat untuk turut menyumbang. Kita jangan mengharapkan bantuan dari luar negeri saja tetapi kita juga harus berpartisipasi. Mengunjungi anak-anak yang jauh dari orang tuanya saja sudah banyak menolong dan menghibur korban bencana ini, seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu dari HKBP pada perayaan natal asrama Nias pada 13 Desember yl. Malah mereka memberikan hadiah natal kepada penghuni asrama Nias tsb.
Kita berupaya memberikan pelayanan sebaik mungkin agar anak-anak itu dapat melanjutkan sekolahnya di SD, SMP dan SMU di kota ini, kata Sarmedi mengakhiri keterangannya.
Walikota Wurmberg dengan peserta malam dana Wurmberg Hilft Niaskindrn
Penyerahan uang dari DIG dan Evangelische Kirche Eschborn kepada Bina Insani
Prof. Wolfgang Koenig berfoto dengan Rusdin Sumbajak dan Ibu Ira dan Sarmedi Purba dan Ibu Gertrud
1 comment:
well, senang mengetahui jika ada dokter yang melek weblog :-) dan tekun mendokumentasikan apa yang menajdi minatnya
-salam hangat-
sang betina
Post a Comment