Thursday, October 02, 2008

KEPEMIMPINAN KRISTEN (CHRISTIAN LEADERSHIP)

Oleh Sarmedi Purba

... apa definisi seorang pemimpin itu? Definisi yang paling tepat ialah seseorang yang mempunyai pengikut-pengikut dalam situasi tertentu.
Tujuan utama adanya gerakan mahasiswa Kristen (Student Christian Movement) adalah untuk mendidik pemimpin kristiani yang mampu memimpin jemaat dan memimpin masyarakat. Syarat yang diharapkan dimiliki oleh seorang pemimpin Kristen adalah pemimpin yang baik (kredibel, kapabel dengan integritas yang tinggi), mempunyai visi (teologia) yang jelas dan berorientasi ke gereja (church oriented).
Karena itulah GMKI itu disebut anak kandung gereja, walaupun sering kejadian bahwa gereja itu kurang peduli terhadap anaknya yang satu ini, karena banyak anak-anaknya yang lain menuntut bagiannya, misalnya pemuda gereja, wanita gereja, guru-guru, penginjil, sintua, dll. Belum lagi masalah internal yang menguras tenaga dan waktu sehingga GMKI didegradasi menjadi anak tiri.
Leadership: meyakinkan dan mengajak orang lain tentang visi dan tujuan yang akan dicapai. Untuk itu dibutuhkan seorang leader yang mampu mendengarkan, menganalisa masalah dan mengintevensi (memberikan pendapat). Ini membutuhuhkan latihan yang terus menerus, memakai metode trial and error.
Tanggung jawab tentang kepemimpinan Kristen bukan hanya pada pribadi lepas pribadi, tetapi merupakan tanggung jawab persekutuan, dalam hal ini gerakan mahasiswa Kristen. Inilah inti bahasan mengapa maper ini diadakan.
Kepemimpinan Kristen bukan hal yang teoritis dan abstrak, tetapi sesuatu yang nyata, karena sudah ada referensinya, yaitu pemimpin-pemimpin Kristen selama ini, dalam gereja, poliitk, khususnya kader-kader GMKI, misalnya: Johannes Leimena, TB Simatupang, Radius Prawiro, Peter Sumbung, belakangan ini Benny Pasaribu, Marim Purba, RE Siahaan, Ojak Naibaho.
Aset organisasi adalah pemimpin yang baik dan budaya organisasi yang sudah mendarah daging. Budaya organisasi misalnya: budaya mengundurkan diri, budaya malu, budaya menghormati keputusan rapat, budaya menghormati senior, dll.
Setiap orang percaya harus memiliki integritas iman yang baik. Artinya jika ia percaya kepada Allah, maka ia harus memiliki sikap dan tindakan yang sesuai dengan imannya itu. Allah menghendaki agar ada keterpaduan antara hati yang percaya dan mulut yang mengaku (integritas alkitabiah-integritas iman)
Integritas diri: do what you say (tidak munafik)
Integritas pelayanan: mengerjakan tugas yang dibebankan, dengan keyakinan akan dibimbing Rohulkudus.
KONGRES PEMIMPIN KRISTEN 2009 di Jerman:
Kongres menuntut orang Kristen pada posisi pimpinan dan pengusaha mengambilalih tanggungjawab kemasyarakatan. Pada tempat kerja seorang pimpinan Kristen dituntut menerapkan etika dan misi kristiani. Mereka merumuskan nilai-nilai Kristiani yang sudah melembaga dan memberikan sumbangan besar dalam perkembangan Eropa.

Peter Drucker:
Pemimpin tahu akan 4 hal (P.Drucker: The Leader of the Future, ELEX MEDIA COMPUTINDO):
1. Ada pengikut
2. Menggugah pengikutnya untuk hal-hal yang besar
3. Memberi teladan
4. Kepemimpinan bukan jabatan melainkan tanggung jawab.
Cara kerja:
1. Apa yang perlu dikerjakan (jangan mulai dari partisipasi anggota tetapi dari kegiatan yang attraktif untuk anggota).
2. Apa yang dibuat untuk menjadikan adanya perbedaan? Jangan mengcopy saja apa yang orang lain buat.
3. Apa misi organisasi
4. Toleran terhadap perbedaan
5. Tidak takut akan kelebihan rekan sekerja tetapi menyukainya.



Godaan:
1. Kesombongan
Ujian mengenai hal dibelakangkan.
Ujian tentang bagaimana reaksi kita apabila orang lain lebih
diutamakan daripada kita.

Ujian kejujuran.
Ujian tentang bagaimana perasaan kita jika orang lain, terutama
lawan-lawan kita, mengatakan hal yang sebenarnya mengenai kita?

Ujian kritik.
Ujian tentang bagaimana sikap kita terhadap sebuah kritikan. Apakah
kritikan tersebut akan menimbulkan kebencian dan kemarahan, ataukah
menyebabkan kita segera membenarkan diri sendiri, bahkan segera
membalas mengkritik?

Pantang: menceritakan mengenai diri sendirifatal
Harus pandai mengapresiasi orang lain secara jujur, sekecil apapun prestasi orang lain itu. Karena itu janganlah iri (sirik) kalau orang lain yang kualifikasinya sama, mendapat pujian (sifat-sifat ini kelihatan pada Obama, kesempatan untuk memnyimaknya kalau pidato), berbeda dengan Mc Cain yang menceritakan andalan pengalamannya menangani berbagai masalah internasional.

Bahan bacaan: http://www.sabda.org/publikasi/e-Leadership/0034/
http://www.xenos.org/classes/leadership/index.htm



Kalau bersalah, mengaku saja, jalani prosedurnya. Tidak mencak-mencak menmbela yang tidak benar. Kalau ada jabatan, mundur saja. Mundur bukan karena sudah pasti salah, tetapi kalau jabatan dipegang terus, akan merugikan institusi yang dipimpin dan merugikan pendukung-pendukungnya, misalnya partai pendukung.

Prinsip: visinya dilaksanakan, tidak soal siapa yang melaksanakannya (bukan orangnya, tetapi tujuannya).

Menerima keputusan yang dilakukan secara demokratis, yaitu sistem demokrasi yang disepakati. Kalau keputusan terbanyak, harus dihormati.

Prinsip: tidak ada orang yang “unchangeable” atau bah Jerman: “unersetztlich”. Setiap kedudukan harus bisa diganti orangnya. Adalah arogansi, kalau seorang pemimpin merasa hanya dia yang bisa melaksanakan tugas itu (mis. Pemimpin orba).
“Manager yang baik mencari penggantinya pada hari pertama memegang jabatannya.”

Pemimpin yang baik adalah pribadi yang dapat menguasai emosinya. Keberhasilan tidak pernah karena karya 1 orang,tetapi bekat kerjasama banyak orang dan diberkati oleh sumber keberhasilan itu sendiri, Sang Pencipta. Belajarlah memberikan apresiasi secara jujur untuk setiap karya orang lain, termasuk lawan politik anda. Ini akan dihargai orang lain. Di lain pihak pemimpin harus menguasai emosinya menghadapi kekalahan, kegagalan atau kematian sekalipun.


www.icdscollege.com/Artikel/kepemimpinan_kristen.doc

-----------------------
Ceramah pada diskusi panel maper gmki cabag Siantar Simalungun 4 Oktober 2008

No comments: